Sunday, August 08, 2004

Menelusuri Kehidupan "Ayam Kampus" di Yogyakarta (1)

Lebih Suka Dijemput dengan Sepeda Motor

FENOMENA pelacuran mahasiswa di Kota Yogyakarta kian merebak. Mereka tidak malu lagi menjajakan tubuhnya secara terbuka, dan mau secara jujur mengakui bahwa mereka memang gadis panggilan. Mereka menamakan diri sebagai "ce-bu" singkatan dari cewek bukingan atau cewek bookingan. Rata-rata mereka adalah kumpulan anak luar kota yang terlalu kenyang dengan persoalan keluarga dan melarikan diri ke Yogya.

Untuk melihat dari dekat aktivitas mereka, kami melakukan investigasi untuk menguak sisi-sisi kehidupan mereka yang diturunkan dalam tulisan bersambung mulai hari ini.JIKA Anda suka chatting pada folder Yogyakarta dari server MIRc maka akan ditemukan dengan mudah sejumlah nickname (nama panggilan) yang menggoda untuk disapa. Tetapi, sudah menjadi rahasia umum sejumlah "ayam kampus" ternyata juga memanfaatkan arena ini sebagai ajang untuk menjaring mangsa. Mereka memakai indentitas yang tersamar tetapi jelas seperti: ce_bth_duit, ce_mencari_cinta, girlsexy, ce_xxxtravaganza, ce_mau_ML, spidergirl, ce_mau_jalan, atau nama lain yang mengesankan bahwa mereka adalah ce-bu.

Bahkan ada yang secara gamblang menawarkan dirinya dengan nick name ce-bookingan atau ce-bookingan300rb. Penyebutan itu mereka sengaja dengan maksud agar chatter yang ingin membookingnya akan langsung mengklik nickname terebut.Sekadar informasi bahwa 'ce' dalam bahasa chatting yang artinya adalah cewek sementara 'co' artinya adalah cowok. Bagi chatter yang tertarik bisa dilanjutkan dengan obrolan sampai mendalam termasuk tarif dan kapan mereka bisa janjian.

Jika sang ce-bu oke mereka akan memberikan nomor ponsel yang tak diberikan sama siapapun. Tetapi ada juga ce-bu yang melakukan tawar menawar tarif sembari jalan sehingga kalau tak tertarik mereka bisa diantar pulang lagi ke kosnya. Tetapi jangan kira bahwa penampilan mereka menor seperti pelacur jalanan. Mereka justru tampil sangat biasa tanpa make up yang menonjol. Menurut pengakuan mereka, ketika diajak jalan-jalan di tempat umum kehadiran mereka tak langsung dapat dikenali bahwa mereka sesungguhnya pelacur.

Hanya saja, ce-bu di Yogya lain dengan gadis mall di Jakarta. Sejauh pengamatan kami, mereka tak terlalu banyak menuntut untuk dibelikan barang. Tetapi mereka sudah sangat puas jika diajak makan bareng dan muter-muter keliling kota. Bahkan, kalau sudah langganan ada juga yang tak menuntut bayaran.Disamping itu, rata-rata mereka justru lebih suka dijemput dengan motor. Selain tak terlalu mencolok terlihat sebagai gadis panggilan, bagi mereka sesungguhnya adalah melepaskan stress dan dapat berkeluh kesah dengan orang lain. Sebab, keterjerumusan mereka menjadi gadis panggilan salah satunya karena mereka tak tahu harus menumpahkan segala kekesalan yang menyesak dalam dadanya.

Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak bermasalah. Ada yang patah hati ,ada yang kesepian karena pacarnya jauh di luar kota, tetapi ada juga yang menjadi ce-bu sebagai sikap protes terhadap keluarga, ketika mengetahui bahwa orang tua mereka selingkuh dengan orang yang sebaya dengan dirinya.Sinta (24) -- bukan nama sebenarnya, adalah salah satu dari puluhan mahasiswa Yogya yang sengaja menceburkan diri dalam dunia hitam. Karena penampilannya yang sederhana sekilas gadis berdarah Sulawesi-Betawi ini sama sekali tak mengesankan bahwa dia seorang ce-bu.

Selain wajahnya biasa-biasa saja , dandanan yang dikenakan setiap berkencan selalu sopan. Sinta dan juga sejumlah ce-bu yang ditemui Bernas ternyata tak suka merokok layaknya pelacur di sinetron.Ketika tampil sehari-hari, mereka juga tak mengesankan bahwa mereka adalah gadis panggilan. Sebab, di kos atau di kampus mereka kelihatan sebagai gadis biasa yang tanpa masalah. Mereka tampaknya juga tak ingin diketahui bahwa mereka adalah 'ayam' dan hanya orang-orang tertentu dan penggemar chatting saja yang tahu bahwa mereka adalah 'ayam'. Sebab, ketika chatting mereka akan terbuka tentang apa yang dapat mereka perbuat dan upah apa yang mereka minta.Biasanya mereka langsung akan memberikan nomor ponsel terhadap orang-orang yang kelihatannya serius untuk mengencaninya. Sinta, misalnya, selalu standby di pesawat 081XXXX49.

Jika di-call, maka Sinta akan langsung siap melayani dan memuaskan hasrat lelaki hidung belang. Dia adalah mahasiswi semester akhir jurusan hukum sebuah PTS yang sangat tahu apa yang harus diperbuat untuk menyenangkan pria yang mengajaknya. Tingginya sekitar 170 dengan bobot 59 kg dan ukuran bra 36. Tapi jangan kecewa karena wajahnya hanya biasa-biasa saja. Jika anda tak suka masih ada Indah yang selalu on di pesawat 0818XXXX06 atau Lisa yang siap dipanggil di nomor 0818XXXX34.Menurut pengakuannya, sudah lebih dari dua tahun Sinta menekuni profesinya sebagai ce-bu. Prinsip yang dianutnya adalah tidak merugikan orang lain. Karena orang yang membookingnya tak mesti akan memintanya untuk melakukan seks. Maka dia sama sekali tak menawarkan diri kepada orang yang membookingnya. Jika kemudian orang yang mendahului dengan memintanya, maka Sinta akan melayaninya. Tarifnya? Murah.

Sinta tak meminta uang tetapi hanya meminta pulsa telpon. "Gue nggak minta duit, isi aja pulsa HP gue! Berani nggak? Kalau berani, gue akan puasin lu. Apa aja gue bisa!" ujar Sinta dengan logat Jakarta yang sangat kental. Rata-rata para ce-bu di Kota Yogyakarta berasal dari luar kota yang sengaja datang ke Yogya untuk tujuan studi. Karena itu sesungguhnya mereka bukan golongan orang yang kekurangan duit .. bersambung(XXX)

5 comments:

Anonymous said...

08112509559 f,36B

Anonymous said...

to lisa. i interested to u.
yonk2sad@gmail.com

Anonymous said...

To indah.. Invite pin aku, 2909b943, nmor hp aku, 082399079918

Anonymous said...

its so complicated
but i wanna you to give me a recomend "somebody" who can makes me feelsgood. jogja only. AK or TG no problem

yanuar63@ymail.com

Unknown said...

Gimana cara menghubungi ce- bu